MAKALAH
ASUHAN KEBIDANAN IV (PATOLOGI)
TENTANG
KEHAMILAN DENGAN HIPERTENSI
DISUSUN
OLEH:
KELOMPOK
9
1. Monalysa
2. Murni
3. Novelita
4. Nova harneva
5. Yanti Tressia
![]() |
AKADEMI KEBIDANAN IMELDAMEDAN JALUR
UMUM
PROGRAM REGULER ANGKATAN X
TA . 2013/2014
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya
penyusun diberi kesehatan sehingga makalah yang berjudul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan
hipertensi” dapat selesai dalam jangka
waktu yang telah ditetapkan.
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah ASUHAN KEBIDANAN
PATOLOGI, dimana sumber materi disadur dari buku-buku yang relevan serta
pustaka internet guna menunjang keakuratan materi yang nantinya akan di
sampaikan.
Penyusun
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, mengingat
keterbatasan waktu dan kemampuan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih kepaada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar
Belakang................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 2
1.3 Tujuan................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
2.1 Definisi hipertensi..............................................................................................3
2.2 Etiologi
(penyebab hipertensi dalam kehamilan)...............................................3
2.3 Tanda
dan Gejala..............................................................................................
5
2.4.Klasifikasi
Hipertensi dalam kehamilan............................................................5
2.5 Patofisiologi ...................................................................................................... 6
2.6 Komplikasi......................................................................................................... 6
2.7 Prognosis............................................................................................................ 6
2.8. Peran bidan dalam kehamilan........................................................................... 6
2.9 penatalaksanaan................................................................................................. 8
BAB III
PENUTUP............................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 9
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi
(Tekanan Darah Tinggi) adalah tekanan yang diakibatkan dari aliran darah yang
dipompa oleh jantung, mengalir cepat sehingga menekan dan merusak dinding
arteri pada pembuluh darah. Seseorang dikatakan memiliki hipertensi jika pada
pemeriksaan, tekanan darah diatas 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik yang
biasa ditulis 140/90 mmHg. Kelebihan berat badan, sensitifitas garam, konsumsi
alkohol, kebiasaan hidup tidak sehat dan faktor keturunan adalah beberapa faktor
penyebab munculnya masalah hipertensi.
Ada
banyak kasus dimana wanita hamil dengan hipertensi mampu menjaga kehamilan
sampai dengan kelahiran dengan selamat. Dengan bantuan medis selama kehamilan,
komplikasi selama kehamilan dapat dicegah. Bagaimanapun juga, hipertensi selama
kehamilan selalu dibutuhkan perhatian khusus. Wanita hamil yang menderita
hipertensi dimulai sebelum hamil, memiliki kemungkinan komplikasi pada
kehamilannya lebih besar dibandingkan dengan wanita hamil yang menderita
hipertensi ketika sudah hamil. Karena beberapa wanita hamil memiliki
kemungkinan menderita hipertensi selama kehamilan karena beberapa faktor.
Banyak akibat
yang bisa ditimbulkan oleh hipertensi. Resiko terbesar hipertensi pada wanita
hamil adalah kerusakan pada ginjal. Pada kasus yang lebih serius, ibu bisa
menderita preeclampsia atau keracunan pada kehamilan, yang akan sangat
membahayakan baik baik ibu maupun bagi janin. Selain itu hipertensi bisa
menyebabkan kerusakan pembuluh darah, stroke, dan gagal jantung di kemudian
hari. Preeclampsia dimulai pada kehamilan minggu ke-20, sebagai akibat dari
hipertensi. Berpengaruh pada ginjal dan pengeluaran protein melalui urin, juga
mempengaruhi otak, placenta dan hati (liver). Pada janin, preeclampsia bisa
menyebabkan berat badan lahir rendah, keguguran, dan lahir prematur.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah
yang dibahas dalam makalah ini adalah:
1.
Apa pengertian dari Hipertensi dalam kehamilan ?
2.
Apa sajakah jenis-jenis hipertensi dalam kehamilan ?
3.
Bagaimana gejala timbulnya pada hipertensi dalam kehamilan ?
4.
Bagaimana penanganan hipertensi dalam kehamilan ?
5.
Apa saja dampak yang terjadi dalam kehamilan dengan hipertensi pada ibu dan
janin?
1.3 Tujuan
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.
Untuk mengetahui pengertian dari hipertensi dalam kehamilan
2.
Untuk mengetahui jenis-jenis hipertensi dalam kehamilan
3.
Untuk mengetahui gejala timbulnya pada hipertensi dalam kehamilan
4.
Untuk mengetahui penanganan hipetensi dalamkehamilan
5.
Untuk mengetahui dampak yang terjadi dalam kehamilan dengan hipertensi
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
hipertensi
Hipertensi berasal dari bahasa latin
yaitu hiper dan tension.hiper artinya tekanan yang berlebihan dan tension
artinya tensi.hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi medis
dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam waktu
yang lama) yang mengakibatkan angka kesakitan dan angka kematian seseorang
dikatakan menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi yaitu apabila tekanan
darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan diastoliknya lebih besar dari 120
mmHg.(Ai Yeye Rukiyah.2010)
Hipertensi adalah tekanan darah
tinggi yang abnormal dan diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda.
Tekanan darah normal bervariasi sesuai usia, sehingga setiap diagnosa
hipertensi harus bersifat spiesifik usia. Pada umumnya, tekanan yang dianggap
optimal adalah < 120 mmHg untuk tekanan sistolik dan 80 mmHg untuk tekanan
diastolik, sementara tekanan yang dianggap hipertensif adalah > 140 mmHg
untuk sistolik dan 90 mmHg untuk diastolik.
2.2
Etiologi (penyebab hipertensi dalam kehamilan)
Berdasarkan
penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 jenis :
1. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi
yang tidak / belum diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari
seluruh hipertensi).
2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang
disebabkan/ sebagai akibat dari adanya penyakit lain. Hipertensi primer
kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan pada jantung dan
pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah.
Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder.
Penyebab Hipertensi Karena Kehamilan
6.
Sering
pada primigravida, patologi telah terjadi akibat implantasi sehingga timbul
iksemia plasenta yang diikuti sindrom inflamasi.
7.
Resiko
meningkat pada :
·
Masa
placenta besar (pada gemeli, penyakit trofoglas)
·
Diabetes
militus
·
Faktor
herediter
·
Masalah
vaskuler
8.
Hipertensi
karena kehamilan
·
Hipertensi
protein atau edema
·
Preeklamsia
ringan
·
Preeklamsia
berat
·
Eklamsia
9.
Hipertensi
karena kehamilan dan preeklamsia ringan sering ditemukan tanpa gejala, kecuali
meningkatnya tekanan darah
10.
Preeklamsia
berat diagnosis pada kasus dengan salah satu gejala berikut :
·
Tekanan
diastolik > 110 mmHg
·
Protein
urin ³ 2 +
·
Oligo
uria < 400 ml per 24 jam
·
Edema
paru: nafas pendek, siomosis, ronkhi
·
Gangguan
pengliharan : skotama atau penglihatan berkabut
·
Nyeri
kepala hebat tidak berkurang dengan analgesik biasa
11.
Eklamsia
ditandai oleh gejala-gejala preeklamsia berat dan kejang
·
Kejang
terjadi tidak tergantung dari beratnya hipertensi
·
Kome
terjadi sesudah kejang dapat berlangsung lama (berjam-jam)
2.3 Tanda
dan Gejala
Untuk
Hipertensi berat dalam kehamilan antara lain:
1. Tekanan darah diastolik 110 mmHg atau lebih
2 Nyeri kepala,
gelisah, mudah lelah
3. Gangguan penglihatan
4. Nyeri abdomen atas, mual dan muntah
5. Oliguria
6. Kejang
7. Pertumbuhan
janin terhambat
8. Perdarahan dari hidung
9. Wajah kemerahan
10. Pandangan menjadi kabur sebab
adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal
2.4.
Klasifikasi Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi
dalam kehamilan sebagai komplikasi kehamilan
a. Preklamsia.
Preeklampsia adalah hipertensi yang
timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria preklamsia juga
terbagi yakni preklamsia ringan dan preklamsia berat.
b. Eklamsia
Eklampsia
adalah apabila ditemukan kejang-kejang pada penderita preeklampsia, yang juga
dapat disertai koma.
Hipertensi
kronik
Hipertensi kronik adalah hipertensi
yang timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu atau hipertensi yang pertama kali
didiagnosis setelah umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap sampai 12
minggu pascapersalinan.
Hipertensi dalam kehamilan sebagai
akibat dari hipertensi menahun atau superimposed preklamsia dan eklamsia.
Gestasional hipertension
Hipertensi gestasional adalah
hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria dan hipertensi
menghilang setelah 3 bulan pascapersalinan atau kehamilan dengan tanda-tanda
preeklampsia tetapi tanpa proteinuria.
2.5 Patofisiologi
a.Peninggian tekanan darah merupakan
satu – satunya gejala
b. Gejala baru muncul setelah terjadinya komplikasi pada ginjal , otak dan jantung
c. Gejala lain yang sering ditemukan adalah sakit kepala , marah, rasa berat ditengkuk, sukar tidur, mata berkunang – kunang dan pusing
b. Gejala baru muncul setelah terjadinya komplikasi pada ginjal , otak dan jantung
c. Gejala lain yang sering ditemukan adalah sakit kepala , marah, rasa berat ditengkuk, sukar tidur, mata berkunang – kunang dan pusing
2.6 Komplikasi
1. Perdarahan otak
2. Solusio plasenta
3. Prematur
4. Mati dalam kandungan
2.7
Prognosis (Dampak yang
terjadi)
1. Prognosis untuk ibu kurang baik.
Kematian pada ibu biasanya disebabkan oleh
perdarahan otak (25 % ), payah jantung – paru ( 50 % ) kegagalan ginjal ( 10 %
), infeksi ( 5 % ), kegagalan hepar ( 5 % ), dan lain-lain (5 %)
2. Prognosis bagi janin juga kurang
baik,
karena adanya
insufisiensi plasenta, solusio plasenta, janin tumbuh kurang sempurna,
prematuritas dan dismaturitas.
2.8 Peran bidan dalam kehamilan
Hal – hal yang harus bidan lakukan dalam pengelolaan
dini hipertensi pada kehamilan :
- Memeriksa tekanan darah secara tepat pada setiap pemeriksaan kehamilan, termasuk pengukuran tekanan darah dengan teknik yang benar.
- Melakukan pemeriksaan pada setiap pagi hari.
- Ukur tekanan darah pada lengan kiri. Posisi ibu hamil duduk atau berbaring dengan posisi yang sama pada tiap kali pengukuran ( Letakkan tensimeter di tempat yang datar setinggi jantung ibu hamil dan gunakan ukuran manset yang sesuai)
- Catat tekanan darah
- Jika tekanan darah diatas 140/90 mmhg atau peningkatan diastole 15 mmhg atau lebih (sebelum 20 minggu),ulangi pengukuran tekanan darah dalam 1 jam.Bila tetap maka berarti ada kenaikan tekanan darah.Periksa adanya edema terutama pada wajah atau pada tungkai baeah /tulang kering atau daerah sacral.
- Bila ditemukan hipertensi pada kehamilan, lakukan pemeriksaan urin terhadap albumin pada setiap kali kunjungan.
- Segera rujuk ibu hamil ke rumah sakit jika : Tekanan darah sangat tinggi, kenaikan tekanan darah naik secara tiba- tiba,berkurangnya air seni( sedikit dan berwarna gelap),edema berat yang timbul mendadak,khususnya pada wajah/daerah sacral
- Jika tekanan darah naik namun tidak ada edema sedangkan doker tidak mudah dicapai maka pantaulah tekanan darah, periksa protein urin terhadap protinuria dan denyut jantung janin dengan seksama pada keesokan harinya atau sesudah 6 jam istirahat.
- Jika tekanan darah tetep naik ,rujuk untuk pemeriksaan lanjutan walaupun tidak edema atau proteinuria.
- Jika tekanan darah kembali normal atau kenaikannya kurang dari 15 mmhg:
- Beri informasi atau penjelasan pada ibu hamil ,suami atau keluarga tentang tanda-tanda eklamsia yang mengancam ,khususnya sakit kepala ,pandangan kabur, nyeri ulu hati dan pembengkakan pada kaki/punggung/wajah.
- Jika tanda-tanda diatas ditemukan segera rujuk ke rumah sakit
11. Bicarakan
seluruh temuan dengan ibu hamil dan suami/keluarga.
12. Catat semua temuan pada KMS ibu hamil / buku KIA.
12. Catat semua temuan pada KMS ibu hamil / buku KIA.
2.9 Penatalaksanaan
penatalaksanaan yang dilakukan
·
Dianjurkan untuk mentaati peraturan
pemeriksaan antenatal yang teratur dan jika perlu dikonsultasikan kepada dokter
ahli.
Perawatan antenatal ditujukan untuk pengendalian tekanan darah dan deteksi dini tanda – tanda perawatan pre eklampsi.
Perawatan antenatal ditujukan untuk pengendalian tekanan darah dan deteksi dini tanda – tanda perawatan pre eklampsi.
·
Ibu hamil harus diperiksa sedikitnya 2
minggu sekali sampai usia kehamilan 28 minggu dan kemudian seminggu sekali
sampai melahirkan a. Dianjurkan untuk cukup istirahat, tidak emosi dan
menghindari aktivitas yang terlalu berat
b.
Mencegah penambahan berat bdan yang
agresif
·
Dianjurkan untuk diet tinggi protein,
rendah hidrat arang, rendah lemak dan rendah garam
·
Jika kejang, baringkan pada satu sisi tempat tidur,
arah kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi sekret,
muntahan atau darah. Bebaskan jalan nafas. Pasang spatel lidah untuk
menghindari tergigitnya lidah.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. Hipertensi
merupakan tekanan darah yang dipompa jantung, mengalir cepat sehingga menekan
dinding arteri dalam pembuluh darah. Umumnya hipertensi jika pada pemeriksaan:
tekanan darah diatas yang biasa ditulis 140/90 mmHg.
2. Komplikasi yang dapat terjadi
·
Perdarahan otak
·
Solusio plasenta
·
Prematur
·
Mati dalam kandungan
3. Tanda dan gejala Untuk Hipertensi
berat dalam kehamilan antara lain:
·
Nyeri kepala, gelisah, mudah lelah
·
Nyeri abdomen atas, mual dan muntah
·
Oliguria
·
Wajah kemerahan
·
Pandangan menjadi kabur sebab adanya
kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal
4. penatalaksanaan yang dilakukan
·
Dianjurkan untuk mentaati peraturan
pemeriksaan antenatal yang teratur dan jika perlu dikonsultasikan kepada dokter
ahli.
Perawatan antenatal ditujukan untuk pengendalian tekanan darah dan deteksi dini tanda – tanda perawatan pre eklampsi.
Perawatan antenatal ditujukan untuk pengendalian tekanan darah dan deteksi dini tanda – tanda perawatan pre eklampsi.
·
Ibu hamil harus diperiksa sedikitnya 2
minggu sekali sampai usia kehamilan 28 minggu dan kemudian seminggu sekali
sampai melahirkan
·
Dianjurkan untuk diet tinggi protein,
rendah hidrat arang, rendah lemak dan rendah garam
DAFTAR PUSTAKA
Prawiharjo, Sarwono.2009. Ilmu
Kebidanan Sarwono Prawiharjo . Jakarta. PT Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo
Rukiyah, ali yeyeh dan Lia
yulianti. 2010. Asuhan kebidanan IV
(patologi kebidanan), Jakarta timur : CV. TRANS Info media
http://abidinblog.blogspot.com/2009/06/hipertensi-tekanan-darah-tinggi-pada.html
http://lusicaem.blogspot.com/2009/06/waspadai-kemunculan-hipertensi-pada.html http://khanzima.wordpress.com/2012/05/07/hipertensi-dalam-kehamilan-makalah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar