LAPORAN KELUARGA BINAAN PADA Tn. S TENTANG PENTINGNYA
IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL
DI DUSUN V DESA CINTA RAKYAT
KECAMATAN PERCUT SEI TUAN
PADA TANGGAL
18 – 20 APRIL 2014
DI SUSUN OLEH :
Murni
1115401096
![]() |
PROGRAM
STUDI D- III KEBIDANAN STIKes IMELDA MEDAN
JALUR UMUM PROGRAM REGULER
ANGKATAN X/2011
T.A. 2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan suatu bagian
terpenting dari Pembangunan Nasional yang sesuai dengan system Kesehatan
Nasional yang bertujuan untuk mencapai kemampuan untuk hidup sukses bagi setiap
penduduk sehingga dapat mewujudkan masyarakat sehat adil dan makmur. Untuk
mencapai kemampuan dalalm memberikan pelayanan kebidanan masyarakat khususnya
pemberian imunisasi TT (tetanus Toxoid) pada ibu hamil. Maka praktek Kebidanan
Komunitas adalah suatu bentuk pengajaran melalui pengalaman khusus di
masyarakat.
Selain itu juga
yang menjadi latar belakang penulis pada program pendidikan Prodi D-III Kebidanan STIKes Imelda Medan mempunyai
pandangan yang efisien tentang kesehatan, keterampilan professional yang cukup
mampu belajar secara mandiri dan dapat bekerjasama dengan tim, untuk memenuhi
tugas selama melakukan Praktek Belajar Lapangan di dusun V Desa Cinta Rakyat,
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, merupakan ketetapan Kurikulum
program akhir dan belajar melalui pengalaman, belajar mandiri di bidang
pendidikan, maka salah satu usaha yang dilakukan adalah denagn melaksanakan
Praktek Belajar Lapangan serta mengaplikasikan mata kuliah Kebidanan Komunitas
(Askeb V) terhadap masyarakat terutama kepada keluarga Tn. S .
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat
kompleks yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain diluar kesehatan dalam suatu keluarga
itu sendiri. Demikian pula pemecahan masalah kesehatan tidak
hanya dilihat dari segi kesehatannya sendiri tetapi harus dilihat dari seluruh
segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah-masalah sehat sakit. Untuk
itu diharapkan tenaga kesehatan khususnya Bidan dapat membantu mendeteksi dini
timbulnya masalah kesehatan dalam keluarga.
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1
Tujuan
Umum
Diharapkan
mahasiswa prodi
D-III Kebidanan Imelda Medan mendapat pengalaman nyata dalam
memberikan Asuhan Kebidanan pada keluarga secara langsung, serta mampu bersikap
profesional dalam menambah dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam
pembangunan kesehatan.
1.2.2
Tujuan
Khusus
a. Mampu
melaksanakan pengkajian pada keluarga dengan pentingnya Imunisasi TT pada ibu
hamil. Dan keluarga dapat mengenal masalah kesehatan serta dapat melaksanakan
metode pemecahan sesuai dengan kebutuhan kesehatan.
b. Mampu
menganalisa data pada keluarga dengan pentingnya Imunisasi TT pada ibu hamil
dan mampu mengubah membiasakan diri untuk hidup sehat.
c. Mampu merumuskan
masalah pada keluarga
pentingnya imunisasi TT pada ibu hamil.dan dengan Ikut serta dalam
berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan khususnya program kesehatan.
d. Mampu
melakukan atau menyusun kebutuhan yang menyeluruh dan rasional yang berdasarkan
masalah kesehatan yang ada di tingkat keluarga.
e. Mampu
menentukan prioritas dan melakukan pelayanan kesehatan asuhan yang menyeluruh
di tingkat keluarga.
f. Mampu
melakukan
perencanaan atau intervensi pada keluarga dengan pentingnya imunisasi TT pada ibu hamil
g. Mampu
melakukan penilaian atau evaluasi pada keluarga dengan pentingnya imunisasi TT
pada ibu hamil dari asuhan yang sudah diberikan di tingkat keluarga.
1.3
Manfaat
Penulisan
Untuk
mengetahui gambaran umum tentang status kesehatan keluarga Tn. S melalui asuhan
Kebidanan Komunitas pada Keluarga Binaan dan meningkatkan kesehatan keluarga
seoptimal mungkin. Dan menambah wawasan.
1.4
Ruang Lingkup Penulisan
Mengingat
luasnya permasalahan yang terdapat di Lingkungan V, Desa Cinta Rakyat, maka
penulis hanya membuat Keluarga Binaan kepada keluarga Tn. S pada tanggal 22-25
April 2014 dengan permasalahan pemberian imunisasi TT pada ibu hamil.
1.5
Sistematika Penulisan
Dalam
penulisan laporan Praktek Belajar Lapangan (PBL) ini penulis menggunakan
sistematika yang terdiri dari beberapa, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Manfaat Penulisan
1.4 Ruang Lingkup Penulisan
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN
TEORITIS
2.1 Konsep Keluarga
2.2 Ciri-ciri Keluarga
2.3 Struktur Keluarga
2.4 Ciri-ciri struktur keluarga
2.5 Tipe atau bentuk keluarga
2.6 Fungsi Keluarga
2.7 Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan
2.8....Teori
Imunisasi TT pada ibu hamil
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengumpulan dan Pengolahan Data
3.2 Alasan Data
3.2 Rumusan Masalah
3.4 Prioritas Masalah
3.5 Penanggulangan Masalah
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1.
Konsep Keluarga
2.1.1.
Defenisi Keluarga
Keluarga adalah salah satu kelompok/ kumpulan
manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil
dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatann perkawinan atau ikatan lainnya,
tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh kepala keluarga.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di
suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI,
1998)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang
tergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau pengangkatan dan mereka hidup
dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya
masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Salvicion G. Bailon
dan Aracelis Maglaya, 1984).
2.1.2.
Ciri-ciri Keluarga
1.
Diikat dalam
suatu tali perkawinan
2.
Ada hubungan
darah
3.
Ada ikatan batin
4.
Ada tanggung
jawab masing-masing anggota keluarganya
5.
Ada pengambil
keputusan
6.
Kerjasama
diantara anggota keluarganya
7.
Komunikasi dan
interaksi antar anggota keluarga
8.
Tinggal dalam
satu rumah
2.1.3
Struktur
Keluarga
Struktur
keluarga terdiri dari beberapa macam
bentuk diantaranya yaitu :berdasarkan
garis keturunan, jenis perkawinan, pemukiman, jenis anggota keluarga dan
kekuasaan
1.
Berdasarkan
garis keturunan
·
Patrineal adalah
keturunan sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah
·
Matrineal adalah
keturunan sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa generasi
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
2.
Berdasarkan
Jenis Perkawinan
·
Monogamy adalah
keluarga dimana terdapat seorang suami dan seorang istri
·
Poligami adalah
keluarga dimana terdapat seorang suami dengan lebih dari satu istri
3.
Berdasarkan
Pemukiman
·
Patrilokal
adalah pasangan suami istri tinggal bersama atau dekat dengan keluarga sedarah
suami
·
Matrilokal
adalah pasangan suami istri tinggal bersama atau dekat dengan keluarga sedarah
istri
·
Neolokal adalah
pasangan suami istri tinggal jauh dari keluarga suami maupun istri
4.
Berdasarkan
Kekuasaan
·
Patriakal adalah
keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah di pihak
ayah.
·
Matriakal adalah
keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ibu
·
Equalitarium
adalah keluarga yang memegang kekuasaan adalah ayah dan ibu.
2.1.4 Ciri-ciri Struktur Keluarga
1.
Terorganisasi
Saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota
keluarga.
2.
Adanya
keterbatasan
Setiap anggota keluarga memiliki keterbatasan tetapi
meraka juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsinya dan tugasnya
masing-masing.
3.
Ada
perbedaan dan kekhususan
Setiap anggota keluarga mempunyai peran serta dan
fungsinya masing-masing.
2.1.5
Tipe
atau Bentuk Keluarga
1. Keluarga inti (nuclear family)
Keluarga yang terdiri ayah, ibu
dan anak-anak.
2. Keluarga besar (extended family)
Yaitu keluarga inti ditambah dengan sanak saudara,
misalnya : nenek, kakek, keponakan, saudara, sepupu, paman, bibi, dan
sebagainya.
3. Keluarga berantai (serial family)
Keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah
lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
4. Keluarga
duda/janda (single family)
Keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
5. Keluarga
komposisi (composite)
Keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara
bersamaan.
6. Keluarga
kabitas (cahabitation)
Yaitu dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi
membentuk suatu keluarga.
2.1.6 Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat
dijalankan sebagai berikut :
1.
Fungsi Biologis
a.
Untuk meneruskan keturunan.
b.
Memelihara dan membesarkan anak.
c.
Memenuhi kebutuhan
gizi keluarga.
d.
Memelihara dan merawat anggota keluarga.
2. Fungsi psikologis
a. Memberi
kasih sayang dan rasa aman.
b. Memberi
perhatian diantara anggota keluarga.
c. Membina
pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
d. Memberikan
identitas keluarga.
3. Fungsi sosialisasi
a. Membina sosialisasi
pada anak.
b. Membentuk
norma-norma, tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
c. Menerukan
nilai-nilai budaya keluarga.
4. Fungsi Ekonomi
a. Mencari sumber-sumber
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.
b. Pengaturan penggunaan
penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
c. Menabung untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga
dimasa yang akan datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua
dan sebagainya.
5. Fungsi Pendidikan
a. Menyekolahkan
anak untuk memberi pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai
bakat dan minat yang dimilikinya.
b. Mempersiapkan
anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai
orang dewasa.
c. Mendidik anak
sesuai dengan tingkat tumbuh kembangnya
2.1.7 Tugas-tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan
1. Pemeliharaan
fisik keluarga dan para anggotanya.
2.
Pemeliharaan sumber-sumber
daya yang ada didalam keluarga.
3. Pembagian
tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya.
4. Sosialisasi antar anggota
keluarga.
5. Pengaturan jumlah anggota
keluarga.
6. Pemeliharaan ketertiban anggota
keluarga.
7. Penempatan
anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
8. Membangkitkan
dorongan dan semangat para anggota keluarga.
2.2 Imunisasi
TT (Tetanus Toksoid) Pada Ibu Hamil
2.2.1 Pengertian
Imunisasi TT Pada ibu Hamil adalah upaya yang
dilakukan untuk memperoleh kekebalan pada ibu hamil terhadap infeksi tetanus
yaitu dengan menyuntikan vaksin tetanus toxoid (Bidanlia, 2010).
Vaksin jerap TT (Tetanus Toksoid)
adalah vaksin yang mengandung toksoid tetanus yang telah dimurnikan dan
terabsorpsi kedalam 3 mg/ml aluminium fosfot. Thimersol 0,1 mg/ml
digunakan sebagai pengawet. Satu dosis 0,5 ml vaksin mengandung potensi
sedikitnya 40 IU dipergunakan untuk mencegah tetanus pada bayi yang baru lahir
dengan mengimunisasi WUS atau ibu hamil, juga untuk pencegahan tetanus pada ibu
bayi (Depkes RI, 2006)
2.2.2
Tujuan pemberian Imunisasi TT
1. Memberikan kekebalan
pasif kepada ibu hamil terhadap tetanus, karena vaksinasi selama hamil juga
ikut membantu bayinya menghindari tetanus selama beberapa minggu setelah lahir.
2. Mencegah terjadinya
penyakit tetanus pada ibu saat hamil, bersalin dan nifas
3. Melindungi bayi baru
lahir dari tetanus neonatorum misalnya akibat infeksi tali pusat pada proses
persalinan
2.2.3 Jadwal pemberian Imunisasi TT
1. TT1 : Diberikan pada kunjungan awal/
Trimester I diberikan dengan dosis 0,5 cc.
2. TT2 : Jarak
pemberian 4 Minggu setelah TT1 masa perlindungan
3 tahun diberikan dengan dosis
0,5 cc.
3. TT3 : Jarak
pemberian 6 Bulan setelah TT2 masa perlindungan 5 Tahun diberikan dengan dosis 0,5 cc.
4.
TT4 : Jarak pemberian 1 Tahun
setelah TT3 masa
perlindungan 10 Tahun
diberikan
dengan dosis 0,5 cc.
5. TT5 : Jarak
pemberian 1 Tahun setelah TT4 masa perlindungan 25 Tahun diberikan dengan dosis 0,5 cc.
2.2.4 Interval Pemberian imunisasi TT
Pemberian imunisasi TT pada ibu
hamil adalah 2 kali dengan selang waktu pemberian minimal 4 minggu
1.
Apabila
sebelumnya ibu telah mendapatkan imunisasi TT pada masa calon pengantin, maka
imunisasi TT cukup diberikan 1X saja.
2.
Bila ibu
belum pernah TT atau masih ragu, perlu diberikan TT sejak kunjungan 1 sebanyak
2x dengan jadwal minimal 1 bulan atau 4 minggu.
3.
Apabila
pernah menerima TT 2 kali pada kehamilan terdahulu dengan jarak kehamilan tidak
lebih dari 2 tahun, maka TT cukup di berikan 1 kali.(TT ulang)pada kunjungan
kehamilan yang pertama.
2.2.5 Tempat penyuntikan Imunisasi TT
Imunisasi TT
di berikan selama masa kehamilan pada 1/3 lengan kiri atas bagian luar dengan dosis 0,5 cc.
2.2.6 Cara Pemberian Imunisasi TT
2.
Penyuntikkan
vaksin TT untuk mencegah tetanus neonatal terdiri dari 2 dosis
primer yang disuntikkan secara intramuskular atau subkutan dalam, dengan dosis
pemberian 0,5 ml dengan interval 4 minggu. Dilanjutkan dengan dosis ketiga
setelah 6 bulan berikutnya. Untuk
mempertahankan terhadap tetanus pada wanita usia subur, maka dianjurkan diberikan 5
dosis. Dosis ke empat dan ke lima diberikan dengan interval minimal 1 tahun
setelah pemberian dosis ke tiga dan ke empat.
4.
Di
unit pelayanan statis: vaksin TT yang telah dibuka hanya
boleh digunakan selama 4 minggu, dengan ketentuan: vaksin
belum kadaluawarsa, vaksin
disimpan dalam suhu 2 dan 8 derajat Celcius, tidak pernah terendam air, terjaga
sterilitasnya, tidak beku, VVM masih dalam kondisi A atau B.
2.2.7 Efek samping penyuntikan
Efek samping jarang terjadi dan
bersifat ringan. Gejala-gejalanya
seperti lemas dan kemerahan pada lokasi penyuntikan dan bersifat sementara.
Terkadang terjadi demam.
Nyeri, kemerahan, bengkak selama 1- 2 hari
pada tempat penyuntikan.
2.2.8 Cara
mengatasi efek samping
Kompres dengan
air hangat pada tempat penyuntikan
2.2.9 Akibat bila imunisasi TT tidak diberikan pada ibu hamil.
1.
Meningkatkan
resiko terjadinya penyakit tetanus pada ibu hamil bila terluka
2. Meningkatkan resiko
terkadinya tetanus neonatorum pada bayinya
2.2.10
Tempat pelayanan untuk mendapatkan Imunisasi TT
1. Puskesmas
2. Rumah
sakit swasta/ pemerintah
3. Polindes
4. Posyandu
5. Dokter/
bidan praktek.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1.
Pengumpulan Data dan Pengolahan Data
3.1.1
Identitas keluarga
Nama Suami :
Tn. S
Jenis
kelamin : Laki-laki
Usia : 38 Tahun
Agama : Islam
Suku/
bangsa : Jawa/ Indo
Alamat :Jl.
Sudirman, Ling.V Desa Cinta Rakyat
Nama
Istri : Ny.S
Jenis
Kelamin : Perempuan
Usia : 35 Tahun
Agama : Islam
Suku/
Bangsa : Jawa/ Indo
Alamat : Jl.Sudirman,Ling.V Desa Cinta Rakyat
3.1.2
Anggota Keluarga
No
|
Nama
|
Umur
|
JK
|
Agama
|
Hub. Keluarga
|
Pendidikan
|
Pekerjaan
|
1
|
Susianto
|
38 Thn
|
L
|
Islam
|
Suami
|
SMA
|
Wiraswasta
|
2
|
Susiani
|
35 Thn
|
P
|
Islam
|
Istri
|
SMA
|
IRT
|
3
|
Ika Ramayani
|
15 Thn
|
P
|
Islam
|
Anak
|
SMP
|
Pelajar
|
4
|
Sindi Wardani
|
12 Thn
|
P
|
Islam
|
Anak
|
SMP
|
Pelajar
|
3.1.3 Genogram



























![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |




+ :
keluarga binaan


3.1.4
Status kesehatan Keluarga
No
|
Nama
|
J K
|
Umur
|
Ggn Kesehatan
|
Kondisi saat ini
|
1
|
Susianto
|
L
|
38 Tahun
|
Tidak ada
|
Baik
|
2
|
Susiani
|
P
|
35 Tahun
|
Tidak ada
|
Baik
|
3
|
Ika Ramayani
|
P
|
15 tahun
|
Tidak ada
|
Baik
|
4
|
Sindi wardani
|
P
|
12 Tahun
|
Tidak ada
|
Baik
|
3.1.5 Kebutuhan
sehari-hari
Memasak : Sendiri
Makanan
pokok : Nasi + Ikan +
Sayur
Penyajian
makanan : Tertutup
Cara
mengola makanaan : Dipotong-potong
dulu baru dicuci
Kebiasaan
makanan : Sendiri-sendiri
Olahrag : Tidak
pernah
Tidur
siang :
Jarang
Rekreasi : Jarang
3.1.6 Status
Kesehatan
1. Kematian
Anggota Keluarga (1 tahun terakhir)
Tidak ada
2.
Status kesehatan individu/ anggota keluarga
Masalah :
Hingga saat ini (Ny. Susiani G3P2A0, UK : 19 minggu) ibu tidak pernah
mendapatkan imunisasi TT (tetanus Toxoid) bahkan sejak kehamilan pertama dengan
alasan kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya imunisasi TT.
Kebutuhan : penyuluhan imunisasi TT
3.
Antisipasi masalah potensial :
resiko infeksi pada ibu
dan janin
4.
Sarana
sanitasi lingkungan
-
Status rumah : Semi
permanen
-
Sumber
penerangan : PLN
-
Sumber air
bersih : sumur bor (SGS)
-
Pembuangan
limbah :
parit mengalir
-
Pembuangan Tinja : angsatrin
-
Pembuangan Sampah : Di bakar
-
Kandang ternak : tidak ada
5.
Kegiatan Sosial
-
Gotong royong
-
Perwiridan
-
STM (serikat
tolong menolong)
6.
Riwayat KB
Apakah bapak/ ibu ikut KB saat ini ? tidak
7.
Riwayat imunisasi TT pada ibu
-
Apakah ibu ikut
imunisasi TT ? Tidak
-
Apa alasan ibu
tidak ikut imunisasi TT ?
Ibu tidak mengetahui pentingnya imunisasi TT pada
kehamilan
8.
Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang terdapat di Dsn V Cinta
Rakyat tidak ada, namun ada PUSTU dan klinik Bidan di Dsn IX.
3.2.
Analisa Data
No.
|
Analisa
|
Data dasar
|
1.
|
Ny. Susiani tidak pernah mendapatkan
imunsasi TT selama kehamilan anak pertama dan kehamilan ketiga ini.
|
DS
: Ibu mengatakan jumlah anak 2 tidak pernah keguguran dan ini kehamilan ke 3
DO
: Alasan ibu mengatakan tidak
pernah mendapatkan imunisasi TT adalah ibu tidak mengerti tentang imunisasi
TT dan manfaatnya.
|
3.3.
Perumusan Masalah
Masalah : Ny. Susiani
tidak pernah mendapatkan imunisasi TT selama kehamilan pertama hingga
kehamilan ketiganya kini. Ibu mengatakan bahwa ibu tidak mengetahui pentingnya
pemberian imunisasi TT pada kehamilan.
Potensi
masalah :
1.
Dapat
meningkatkan resiko tinggi pada ibu dan bayi
2.
Dapat
menimbulkan infeksi tetanus neonatorum pada bayi
3.4.
Skala Prioritas
Untuk
dapat menentukan prioritas kesehatan keluarga perlu disusun skala prioritas
yaitu :
KRITERIA
|
NILAI
|
BOBOT
|
1. Sifat
masalah
Skala
ü Ancaman
kesehatan
ü Tidak/
kurang sehat
ü Krisis
2. Kemungkinan
masalah dapat diubah
Skala
:
ü Dengan
mudah
ü Hanya
sebagian
ü Tidak
dapat
3. Potensi
masalah untuk diubah
Skala
:
ü Tinggi
ü Cukup
ü Rendah
4. Menonjolnya
masalah
Skala
:
ü Masalah
berat harus ditangani
ü Masalah
yang tidak perlu harus ditangani
ü Masalah
tidak dirasakan
|
2
3
1
2
1
0
3
2
1
2
1
0
|
1
2
1
1
|
Skorsing
:
1.
Menemukan skor
untuk setiap kriteria
2.
Skor dibagi
dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
|
|

Angka tertinggi
3.
Jumlah skor
untuk semua kriteria
4.
Skor tertinggi
adalah 5, dan sama untuk semua bobot.
3.5.
Prioritas Masalah
No.
|
Kriteria
|
Skala
|
Nilai
tertinggi
|
Bobot
|
Perhitungan
|
Skor
|
Pembenaran
|
.1
|
Sifat masalah
|
2
|
3
|
1
|
2/3 x 1
|
2/3
|
Ancaman Kesehatan, karena kurangnya
pengetahuan ibu tentang imunisasi TT, maka ibu dan bayi akan terancam terkena
infeksi Tetanus toksoid.
|
2.
|
Kemungkinan masalah dapat diubah
|
2
|
2
|
2
|
2/2x 2
|
2
|
Dengan mudah, yaitu dengan memberikan
penyuluhan dan konseling terhadap ibu hamil, dan mengajak atau menganjurkan
ibu hamil saat itu juga untuk ikut imunisasi TT
|
3.
|
Potensi masalah dapat diubah
|
2
|
3
|
1
|
2/3 x 1
|
2/3
|
Cukup, yaitu bila keluarga dan tenaga
kersehatan mau mengajak atau menganjurkan ibu untuk melakukan Imunisasi TT
datang ke PUSTU atau Bidan
|
4.
|
Menonjolnya masalah
|
2
|
2
|
1
|
2/2 x 1
|
1
|
Masalah tersebut perlu ditangani
sebelum terlambat
|
Total Skor
|
4 1/3
|
|
3.6 Tindakan Segera
Masalah
|
Tujuan
|
Perencanaan
|
Pelaksanaan
|
Evaluasi
|
Ny.Susiani
(35tahun),usia
kehamilan 19 minggu belum pernah
mendapatkan imunisasi TT
|
Mencegah terjadinya infeksi (tetanus)
pada ibu dan janin
|
1.
Memberikan
penyuluhan Imunisasi TT, manfaat dan bahaya jika tidak mendapatkan imunisasi
TT.
2.
Mengajak ibu/
menganjurkan ibu untuk mendapatkan imunisasi TT di tempat pelayanan kesehatan
di Lingkungan XI (sekitarnya)
|
Memberikan penyuluhan imunisasi TT
pada ibu
Menganjurkan ibu untuk mengikuti dan
mendapatkan imunisasi TT dengan segera
|
Ibu mengerti tentang imunisasi TT
Ibu mau mengikuti saran berupa mau
mengikuti imunisasi TT di PUSTU
IX atau di klinik Bidan terdekat.
|
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil survey yang ditemukan pada
keluarga Tn. Susianto dan Ny. Susiani mengalami masalah yaitu, Ny. Susiani
selama kehamilannya tidak pernah mendapatkan imunisasi TT. Begitu pula pada
kehamilan sebelumnya.
Untuk mengatasi masalah yang terdapat di keluarga
Tn. Susianto dilakukan beberapa cara, yaitu :
1)
Memberikan
penyuluhan tentang imunisasi TT kepada
ibu (Ny. susiani). Baik berupa manfaat dan bahaya jika ibu tidak mendapatkan
imunisasi TT
2)
Mengajak ibu
untuk mendapatkan imunisasi TT ke tempat pelayanan kesehatan terdekat
3)
Menganjurkan Tn.
Susianto selaku kepala keluarga untuk ikut memperhatikan kondisi kehamilan Ny.
Susiani.
Dari
hasil pelaksanaan penulis telah melakukan evaluasi bahwa keluarga tersebut
mengerti dan memahami pentingnya imunisasi TT pada ibu hamil.
4.2.
Saran
1.
Diharapkan
kepada keluarga binaan Tn. Susianto dan Ny. Susiani untuk memahami pentingnya
imunisasi TT pada ibu hamil.
2.
Diharapkan
kepada Ny. Susiani untuk segera ke tenaga kesehatan untuk mendapatkan imunisasi
TT, karena usia kehamilan ibu sudah mencapai 19 minggu untuk mencegah
terjadinya infeksi tetanus.
3.
Diharapkan
kepada Tn. Susianto agar ikut berpartisipasi dalam memperhatikan kondisi
kehamilan Ny. Susiani, khususnya imunisasi TT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar